KABUPATEN BOGOR
لنتذكر بانقضاء العام انقضاء العمر وبسرعة مرور الأيام قرب الموت وبتغير الأحوال زوال الدنيا وحلول الآخرة. فكم ولد في هذا العام من مولود وكم مات فيه من حي
“Semestinya kita mengambil pelajaran, dengan berakhirnya tahun ini, maka akan berakhir pula umur kita. Dengan begitu cepatnya hari-hari berlalu, berarti telah dekat kematian kita. Dengan perubahan berbagai keadaan, maka dunia akan sirna dan akhirat pun akan datang.
Betapa banyak anak yang terlahir pada tahun ini dan di betapa banyak pula manusia yang mati di tahun ini.”
Alangkah cepatnya hari-hari ini berlalu, seperti embun yang menguap di pagi hari. Detik demi detik yang terlewat, sebenarnya adalah langkah kaki yang semakin mendekatkan kita pada gerbang kematian. Di tengah hiruk-pikuk pergantian keadaan dunia, dari tawa hingga air mata, dari gemerlap hingga kesunyian, kita diingatkan bahwa semua ini hanyalah fatamorgana. Dunia akan sirna, dan akhirat, yang sering kita lupakan, akan datang.
Betapa pedih merenungkan, begitu banyak suara tawa bayi-bayi yang baru terlahir, membawa secercah kebahagiaan. Namun, di saat yang sama, tak terhitung pula jiwa-jiwa yang telah kembali kepada-Nya, meninggalkan duka dan kehampaan. Siklus ini, kelahiran dan kematian, adalah cermin yang tak pernah berbohong tentang fananya kita.
Tahun baru ini, alih-alih penuh suka cita, justru terasa seperti sebuah lonceng kematian yang berdentang pelan. Ia menggema di hati, mempertanyakan: Apa yang sudah kita persiapkan? Bekal apa yang kita bawa untuk perjalanan abadi nanti? Mungkin, di balik kemeriahan ucapan, ada air mata yang tak terlihat, menetes untuk waktu yang terbuang dan amal yang terlupa.
Edotor:kang buyur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.