
,Infocom Bogor.com- Isu bahwa adanya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan sampah Terpadu (TPST) sentul city hingga menimbulkan bau tidak sedap, ternyata berawal dari tidak adanya kerjasama pembuangan sampah antara PT Sukaputra Graha Cemerlang (SGC) dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.


pengelola TPST sentul city, yaitu PT Xaviera Global Synergy pun terimbas akibat tidak ada kerjasama antara PT. SGC sebagai pihak pertama dan DLH Kabupaten Bogor sebagai pihak kedua.
“Petugas kami tidak mengangkut residu sampah TPST sentul city karena mereka bukan Wajib Retribusi (WR), hingga kalau mau sampahnya tidak menumpuk, mereka harus WR,” kata Kabid Pengelolaan sampah DLH Kabupaten Bogor Agus Budi kepada wartawan, Rabu, 17 September 2025.

Ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Bogor M Iqbal Al-Afghany yang menjadi kordinator lapangan aksi unjuk rasa atau demonstrasi pada hari ini pun mendesak agar pihak pertama dan pihak kedua untuk bekerjasama.
“Kami tidak ada lagi toleransi, bahwa tidak boleh ada penumpukan sampah atau residu sampah di TPST sentul city karena polusi bau dan polusi lainnya tidak membawa dampak negatif ke masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Desa Sumur Batu, Babakan Madang,” tutur M- Iqbal Al Afghany.

CEO PT Xaviera Global Synergy Wilda Yanti menerangkan residu sampah di TPST sentul city itu dibawah 5 persen dari kuota sampah 70 hingga 150 ton perharinya.
Dan terkait pembiayaan WR. Ia mengaku itu urusan pihak pertama dan pihak kedua, dan bukan tanggungjawab pihaknya selaku pihak ketiga atau investor.(17/09/2025)
Redaksi:INFOCOM BOGOR.COM
Tim red.
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.