
CISARUA ,INFOCOM BOGOR.COM– Bupati Bogor, Rudy Susmanto, berencana melakukan pelebaran muka jalan alternatif di kawasan Puncak, mulai dari Megamendung hingga Cisarua.

Pelebaran akan menyasar sejumlah titik, yaitu akses alternatif Gadog–Cikopo Selatan, simpang Masjid Pusdik Megamendung, Cilember, Hankam Leuwimalang, hingga perempatan Pasar Cisarua, Kelurahan Cisarua.
Langkah ini bertujuan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi saat akhir pekan dan musim liburan.
Keseriusan rencana tersebut ditunjukkan dengan turunnya tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor, terdiri dari DPKPP, DPMD, Satpol PP Kabupaten, pihak kecamatan, serta pemerintah desa setempat. Mereka mulai melakukan pendataan bangunan yang berpotensi terdampak pelebaran jalan.
Kasi Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kabupaten Bogor, Efendi, mengatakan bahwa pendataan dilakukan terhadap bangunan yang berada di lokasi rencana pelebaran.
“Bangunan-bangunan di muka jalan alternatif kami data. Pendataan ini terkait rencana pelebaran jalan alternatif dan bangunan mana saja yang terdampak,” ujar Efendi, Selasa (2/11/2025).
Pendataan meliputi simpang Cilember, Hankam, Kongsi perempatan Pasar Cisarua, dan simpang Taman Safari Indonesia (TSI). Hasilnya akan dibawa ke rapat dinas bersama Bupati Bogor.
Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin, menambahkan bahwa pihak kecamatan dan desa turut mendampingi proses pendataan. Rata-rata bangunan yang didata merupakan kios, sementara sisanya rumah tinggal.
Dari pantauan lapangan, terdapat tujuh titik di Jalan Raya Puncak yang sering memicu kemacetan, yakni Simpang Gadog–Cikopo Selatan, Simpang Pasir Angin, Simpang Pusdik Megamendung, Simpang Cilember, Simpang Hankam, Simpang Kongsi Pasar Cisarua, dan Taman Safari Indonesia.
Dari tujuh titik tersebut, hanya Simpang TSI yang memiliki lebar muka jalan alternatif yang dianggap ideal. Sementara titik lainnya rata-rata hanya memiliki lebar 3–4 meter.
( tim red )
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.